Terima kasih sudah membuat jatuh cinta
Membuat dinding hati yg lama dingin menjadi lebih hangat
Terima kasih sudah membuat jatuh cinta
Membuat atap-atap pengharapan itu kembali terisi asa
Bukan aku yg memilihmu, hatiku yg menjatuhkan pilihannya
Menjatuhkan pada hati yang dipercayai bahagia
Terima kasih sudah membuat jatuh cinta
Walau nyatanya tak dapat kupilah mana semu mana nyata
Terima kasih sudah mengizinkan hati ini tamasya, walau tak mampu kau bawaku kembali pulang
Terima kasih sudah memberikan waktumu yg begitu berharga untuk mendengarkan cerita walau kutau telingamu tak tertarik mendengarnya
Hatimu yg berkabut, tertutup sembilu yg entah karna siapa
Begitu lebat, pekat, hingga tak mampu kumasuki jauh lebih dalam
Tanganmu yg kuat masih menggenggam sisa-sisa kenangan dengan yg terdahulu
Dahulu
Yang telah begitu memenangkan hatimu
Hingga sekarang
Yang juga mematahkanmu dengan hebatnya
Kamis, 19 Mei 2016
Terima Kasih Sudah Membuat Jatuh Cinta
Rabu, 11 Mei 2016
Yang Saya Sebut Perempuan Aneh
Saya berkali-kali menyebut, bahwa saya perempuan yang aneh. Saya lebih suka asinnya keju daripada manisnya coklat. Saya menggilai warna pink sampai semua barang-barang yang saya miliki berwarna senada. Saya bisa stress seharian melihat dark circle hasil begadang semalaman. Saya tidak suka ikan. Saya nyaman berjalan sendirian. Saya suka gelendotan. Saya menikmati sekali salah satu kegiatan dalam hidup yaitu mandi. Saya yang suka sekali qball Chatime dan jatuh cinta pada matcha latte. Dan candy crush saya yang stuck di level 60.
Saya suka dipeluk. Nanti, kalau sekiranya mood saya sedang tidak berada dalam posisi tidak baik, kamu tidak usah menghibur saya terlalu keras, cukup peluk saya, saya akan luluh. Saya suka memakai lipstick merah, apalagi di saat mood sedang tidak karuan. Saya itu aneh. Saya bisa saja tiba-tiba ingin memakai lipstick ungu saat sedang mengetik tugas kuliah, di dalam kamar. Saya itu aneh.
Bukan kamu yang memperhatikan saya selama 24 jam dengan perhatian ala-ala anak SMA sedang kasmaran yang saya mau, bukan. Kamu tidak perlu berada di sisi saya setiap waktu, cukup luangkan waktumu sesekali, menengok keadaan cintamu yang sedang baik-baik saja dengan sewajarnya. Bukan lagi rayuan-rayuan gombal yang telinga saya ingin dengar, namun tegas penuh kepastian yang saya butuhkan agar batin saya percaya, kamulah orangnya. Walau nurani saya sebagai perempuan, tidak menampik adanya kebutuhan akan rayuan gombal tersebut, cukup sematkan sesekali, seperlunya, sewajarnya, perlakukanlah saya sebagai perempuan yang sepenuhnya duniamu. Saya itu aneh, mungkin kamu sudah harus menabung sabar mulai sekarang, jikalau keanehan-keanehan saya datang sewaktu-waktu, merengek untuk ditenangkan layaknya balita yang sedang haus.
Saya sok tau, menurut saya, cinta adalah tentang penerimaan-penerimaan, pemakluman-pemakluman, dan tak bosan pulang ke rumah yang sama, betapapun sederhananya rumah tersebut, betapapun banyaknya rumah di luaran yang lebih indah, tentang kenyamanan-kenyamanan yang tercipta dari rasa aman, tentang kebutuhan, bahwa senyebelin apapun ia, keadaan akan jauh lebih buruk jika ia tidak ada.
Jangan lelah ya kamu, betapa pun anehnya saya, betapapun sulitnya saya, saya ingin kamu tetap berjuang, saya ingin kamu yang saya jadikan rumah, saya ingin lenganmu yang saya jadikan bantal tidur saya, saya ingin bahumu yang menjadi tempat bermain anak-anak saya. Ii thank you, untuk sudah mau mencintai saya, perempuan aneh yang suka pelukan.
10 Mei 2016
Rabu, 04 Mei 2016
Sendiri Itu Kuat, Berdua Itu Saling Menguatkan
Terkadang saya berpikir, betapa menyenangkannya memiliki seseorang yang saling menguatkan. Betapa menyenangkannya hidup jika di kala kita tengah berada pada titik jenuh paling rapuh, lantas ada dia sosok yang menawarkan ketenangan, bahkan sekadar untuk bermanja rebah di bahunya. Kadang saya berpikir, betapa indahnya hidup jika berdampingan dengan orang-orang yang disayang. Saya kerap memikirkan, hal-hal baik yang ditularkan oleh orang-orang yang baik pula.
Tapi bukan hidup kan namanya kalau kita selalu mendapatkan apa yang kita inginkan? Butuh perjuangan dan proses yang tingkat kesulitannya berbeda di setiap orang. Lantas yang bisa dilakukan hanyalah menambah kuat dan bersabar. Karena hanya itu pilihannya.
Menyenangkan berada di dekat orang-orang yang membuat nyaman. Sejauh ini, saya bersyukur, karena Dia senantiasa mempertemukan saya dengan orang-orang baik. Ada kalanya saya sedih sendiri, ingin sekali meluapkan kesedihan tapi entah dengan cara apa, ingin sekali dikuatkan oleh ia yang memberi nyaman. Tapi pilihannya hanya satu, memperbesar kuat dan memperbanyak sabar. Kelak, pelukan-pelukan panjang itu kan datang. Kasih dari seseorang lewat hangatnya pelukan-pelukan yang paling hangat.
Karena sendiri itu kuat, berdua itu saling menguatkan.
4 Mei 2016
(Sedang dipusingkan dengan UTS dan KKN)