Pernyataan “nggak ada orang yang bisa bahagiain semua orang”, dan “Kamu nggak wajib bahagiain semua orang” itu emang benar adanya ya. Jadi ceritanya sekitar dua minggu yang lalu saya dilanda kalut sekalut-kalutnya. #Selalulebay #lebayadalahaku
Kenapa sih saya bisa sekalut itu? Cuma ngarang-ngarang cerita aja ya? Hayooo, lagi caper ya?
Nggak kok, ini beneran terjadi. Salah satu kekurangan saya yang sejujurnya sungguh saya sadari adalah saya sulit banget bilang “nggak”. Itu salahnya, saya cenderung ingin membahagiakan semua orang, saya lupa bahwasanya manusia itu punya limit, dan seperti kalimat di awal tadi, bahwa membuat semua orang bahagia adalah bukan kewajiban. Lalu saya menjadi kalut lantaran semua janji yang saya “iya”kan tersebut, dan sialnya, semua janji tersebut ada di hari yang sama, serentakkkk. Panik nggak tuh? Jelas kelabakan banget saya, niat hati mau berbuat baik ujungnya malah menjadi peluru buat diri saya sendiri.
Gitu sih intinya, ga perlu berusaha menjadi malaikat karena kodratnya kita itu memang manusia, punya keterbatasan, dan membahagiakan semua orang itu bukan kewajiban. Just don’t push yourself too hard. Karena peluru yang terlanjur melukai, akan selamanya berbekas. Dan, dari kesalahan saya tersebut, saya juga sedang belajar untuk berani bilang “nggak”, eh tapi ga tau sih kalo kasusnya ditembak gebetan ya masa bilang “nggak” mihihi, dan belajar untuk tidak memaksakan kehendak untuk membahagiakan semua orang. Lo itu manusia Des, bukan malaikat. #noted.
Senin, 10 Juli 2017
Perihal Membahagiakan Semua Orang
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar