Menjadi dewasa itu menyenangkan, tapi sulit dijalanin.
Tiba-tiba aja kalimat ini muncul di kepala saya, sesaat setelah teman sekolah saya bilang "sebenernya gua pengen banget ngumpul-ngumpul. Aseli. Udah lama ga ketemu sambil ngumpul-ngumpul gitu jadi kangen juga ya." Terus teman saya yg satunya jawab "iya ya ih kangen juga ngumpul-ngumpul. Tapi ya gimana, besok kerja."
Ada juga kalimat lain, kayak gini "eh gua capek banget dah, masa seminggu ini gua kerja ga ngambil libur sama sekali." Sambil minta dipijitin sama temen di sebelahnya.
Dua percakapan di atas adalah teman-teman SMA saya dimana pada zaman dahulu kala, duluuuu bangetttt sampe lupa kapan, kita sering banget "kongkow-kongkow unyu". Kalau masih SMA dulu, kongkow bisa dilakukan kapan aja semau kita, sampai tengah malem bahkan, ketawa-ketiwi sambil makanin cemilan yg alakadarnya, tapi bahagia. Tapi, setelah kami menyandang status "mahasiswa", aktivitas kongkow tersebut hanya bisa dilakukan saat weekend di sela-sela bayang-bayang deadline tugas yg seraya menghantui, atau kongkow sambil bawa tugas, bahkan.
Beberapa jam yg lalu, sepupu saya kirim whatsapp, nanyain kapan ada di rumah. Lalu percakapan tersebut berlanjut pada percakapan rencana-rencana yang kami buat beberapa waktu silam, halah, kesannya lama amat, beberapa bulan yg lalu maksudnya, akhirnya nggak ada yg kesampean karena saya yang sibuk *piiiip* (harus disensor agar supaya) kemarin-kemarin, sekarang giliran saya udah punya waktu luang lebih, gantian sepupu saya yang nggak punya waktu karena udah bekerja. Akhirnya whatsapp tersebut berlanjut menjadi percakapan-percakapan mau makan nasi goreng pinggir jalan malem-malem yg ga kesampaian, mau makan seblak sekitaran kampus yg juga nggak kesampaian, mau ke tempat-tempat bagus buat foto yang lagi-lagi juga nggak kesampaian. Terus saya mendadak mellow..... yhaaaa :)))))
Dua kejadian di atas berlangsung satu hari ini, yang sama-sama mengingatkan saya bahwa ternyata waktu sudah sejauh ini, ternyata satu-persatu orang yang saya kenal sudah menjadi dewasa pada zona-nya sendiri-sendiri. Kenyataan pendewasaan yang ditandai dengan keluangan waktu yang semakin menipis, sibuk terisi untuk mengejar mimpi masing-masing. Oh jadi gini rasanya jadi dewasa :)
Menjadi dewasa itu menyenangkan, tapi sulit dijalanin. Ternyata kalimat tersebut benar adanya. Menjadi dewasa itu harus siap dengan batasan-batasan waktu yang posesif, harus siap mengenyampingkan ego demi kewajiban dan konsekuensi yang telah diambil.
Ternyata kita udah dewasa, saya udah dewasa.
Dewasa yang ditandai dengan prioritas-prioritas yang lebih diprioritaskan di atas keinginan untuk sekadar bersua dengan teman-teman lama. Semoga kita sampai pada dewasa kita masing-masing, menggapai mimpi yang telah lama dirangkai, agar ketika kembali, bukan hanya gitar usang ataupun camilan lapuk yang tersaji, mari menjadi dewasa, untuk kemudian menjadi cerita ketika luang tersebut tercipta kembali.
25 Mei 2017
Tidak ada komentar:
Posting Komentar